Pendudukan kolonial di Indonesia meninggalkan jejak yang dalam pada sejarah bangsa. Dari sistem ekonomi yang eksploitatif seperti Cultuurstelsel hingga perjuangan menuju kemerdekaan, periode ini membentuk identitas nasional Indonesia.
Monopoli perdagangan oleh VOC dan kemudian pemerintah kolonial Belanda mengakibatkan ketergantungan ekonomi yang besar. Sistem ini tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam tetapi juga tenaga kerja melalui kerja rodi.
Perlawanan terhadap penjajahan memuncak dalam Pergerakan Nasional, yang menjadi cikal bakal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Peristiwa ini tidak lepas dari pengaruh global seperti Perang Pasifik.
Sistem Landrente atau sewa tanah memperkenalkan konsep kepemilikan tanah yang asing bagi masyarakat Indonesia, menciptakan ketimpangan sosial yang masih terasa hingga kini.
Narasi 350 tahun penjajahan sering kali dipertanyakan oleh sejarawan, mengingat perlawanan terhadap kolonialisme telah ada sejak awal kedatangan bangsa Eropa. Artikel ini mengundang pembaca untuk melihat kembali sejarah dengan kritis.